Tahun ini Unjani mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah Bakti Sosial Wilayah (Baksoswil) Wilayah II. Acara yang merupakan tender dari ISMKI Wilayah II ini rutin diadakan setiap tahunnya. Acara yang diketuai oleh Gabriela Ratri Rachmatia dari FK Unjani 2012 ini bernama Atrioventricular (Action To Prevent Coronary Artery Disease and Cultivate Relationship) dengan tema penyakit degeneratif, menekankan pada pencegahan penyakit jantung koroner. Tema tersebut diambil karena dari tahun 2013-2014 terjadi peningkatan penyakit degeneratif mengalahkan angka kejadian penyakit menular dan lebih menekankan pada pencegahan penyakit jantung koroner (PJK) karena PJK masih menduduki penyebab utama kematian di Indonesia.
“Saya berani
mengambil tender ini awalnya bertujuan untuk mewujudkan rasa kepedulian saya
terhadap masyarakat yang membutuhkan secara nyata , menambah relasi juga degan
universitas lain, dan untuk menambah pengalaman berorganisasi,” ujar Gabriela. Perencanaan
kegiatan ini sudah dilakukan beberapa bulan sebelum acara berlangsung, “Sampai-sampai
banyak anak-anaku yang bosan, mungkin karena acaranya gak mulai-mulai, gak
selesai-selesai , rapat mulu haha,”
ujar Gabriela. Tentu saja semua persiapan dilakukan agar acara sukses,
masyarakat tidak kecewa ,dan delegasi tidak merasa bosan juga agar Baksoswil
ini berkesan bagi semua yang ikut. “Supaya
acara yang udah kita sama-sama bentuk ini bisa menjadi berkah buat semua yang
ngejalaninnya, dan semua pesan moral sosial yang kita tuju bisa tercapai,”
ungkap Gabriela. Baksoswil ini diadakan tanggal 12 hingga 14 September 2014 di
Desa Wangunsari Lembang dan diikuti oleh 12 universitas dari wilayah II.
Baksoswil ini dilaksanakan selama 3 hari dibuka dengan Welcoming Party yang dilaksanakan di
Gedung Hendrarto Joesman. Pada hari kedua dilakukan penyuluhan dengan tema
pencegahan penyakit degeneratif, dilanjutkan dengan balai pengobatan yang dibantu oleh
dokter-dokter alumni lulusan FK Unjani. Bersamaan dengan kegiatan balai
pengobatan, sebagian peserta membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan. Terlihat
antusiame warga Desa Wangunasari dalam mengikuti acara, baik itu balai
pengobatan ataupun pembagian sembako dilihat dari banyaknya jumlah warga yang
datang ke balai pengobatan sekitar 150 warga, sesuai dengan yang ditargetkan
oleh panitia. Keunikan dari Baksoswil 2014 ini adalah kegiatan KKN. Kegiatan KKN ini diadopsi dari acara “Jika
Aku Menjadi”, diikuti oleh delegasi dan panitia. Di sini para delegasi dan
panitia mendapat pengalaman baru tentang bagaimana cara memerah susu, memandikan
ternak, dan bercocok tanam. Menjelang sore, peserta KKN kembali ke rumah warga
masing-masing dan makan bersama di rumah warga. Malam hari diisi oleh kegiatan
malam keakraban berupa games, sharing
pengalaman selama rangkaian acara Baksoswil, dan penampilan beberapa
Universitas. Selama malam keakraban, peserta Baksoswil mencicipi makanan khas
yang dibawa oleh delegasi dari daerahnya masing-masing. Di hari ketiga diadakan
acara jalan santai bersama warga, delegasi dan panitia, dilanjutkan dengan
acara city tour.
Acara ini mendapat respon yang baik dari delegasi yang
hadir. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah peserta yang hadir di Baksoswil
tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Di sini panitia Baksoswil
“Atrioventricular” 2014 sudah melakukan tugas semaksimal mungkin, apabila ada
yang kekurangan dan salah mohon dimaafkan, karena kami hanya bisa berencana
tetapi Allah yang menentukan, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Saya
pribadi mengucapkan terimakasih banyak kepada para panitia yang sudah mau
meluangkan waktu dan tenaganya sehingga membuat acara ini bisa berjalan sesuai
harapan, juga untuk delegasi yang sudah mau meluangkan 3 hari waktunya untuk mengikuti
acara kami, semoga berkesan dan juga untuk pihak-pihak lain yang telah membantu
kelancaran acara ini,” ujar Gabriela.